iklan banner
MASIGNCLEAN104

Gejala dan Epidemiologi Penyakit Diare

iklan banner
Gejala - gejala peyakit diare (Widjaja, 2000) adalah sebagai berikut:
  1. Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah. Suhu badannya pun meninggi,
  2. Tinja bayi encer, berlendir atau berdarah,
  3. Warna tinja kehijauan akibat bercampur dengan cairan empedu,
  4. Lecet pada anus,
  5. Gangguan gizi akibat intake (asupan) makanan yang kurang,
  6. Muntah sebelum dan sesudah diare,
  7. Hipoglikemia (penurunan kadar gula darah), dan
  8. Dehidrasi (kekurangan cairan).
Bayi  atau  anak  menjadi  cengeng  dan  gelisah Gejala dan Epidemiologi Penyakit Diare
Dehidrasi dibagi menjadi tiga macam, yaitu dehidrasi ringan, dehidrasi sedang dan dehidarsi be rat. Disebut dehidrasi ringan jika cairan tubuh yang hilang 5%. Jika cairan yang hilang lebih dari 10% disebut dehidrasi berat. Pada dehidrasi berat, volume darah berkurang, denyut nadi dan jantung bertambah cepat tetapi melemah, tekanan darah merendah, penderita lemah, kesadaran menurun dan penderita sangat pucat (Widjaja, 2000) .

Epidemiologi penyakit diare

Menurut Depkes RI (2005), epidemiologi penyakit diare adalah sebagai berikut:
 

a. Penyebaran kuman yang menyebabkan diare

Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal oral antara lain melalui makanan atau minuman yang tercemar tinja dan ataukontak langsung dengan tinja penderita. Beberapa perilaku dapat menyebabkan penyebaran kuman enterik dan meningkatkan risiko terjadinya diare, antara lain tida k memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pada pertama kehidupan, menggunakan botol susu, menyimpan makanan masak pada suhu kamar, menggunakan air minum yang tercemar, tidak mencuci tangan sesudah buang air besar atau sesudah membuang tinja anak atau sebelum makan atau menyuapi anak, dan tidak membuang tinja dengan benar.

b. Faktor pejamu yang meningkatkan kerentanan terhadap diare

Faktor pada pejamu yang dapat meningkatkan insiden, beberapa penyakit dan lamanya diare. Faktor - faktor tersebut adalah tidak memberikan ASI sampai umur 2 tahun, kurang gizi, campak, imunodefisiensi atau imunosupresi dan secara proposional diare lebih banyak terjadi pada golongan balita.

c. Faktor lingkungan dan perilaku

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Dua faktor yang dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi dengan perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman, sehingga dapat mengakibatkan timbulnya kejadian diare.

Demikian gejala dan epidemiologi penyakit diare. Mengetahui gejala penyakit diare akan memudahkan dalam upaya memilih tindakan yang tepat dalam penanganannya. Baca juga 4 faktor penyebab penyakit diare

 
Share This :
Elnua